Selasa, 31 Juli 2012

Point of Tourism Interest in Bali


Tempat Wisata Menarik Di Bali

- Kintamani,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Kintamani, yang terletak di kabupaten Bangli, menawarkan pemandangan danau yang indah sambil menikmati hidangan makan siang. Nikmati keindahan gunung dan danau Batur yang mengeluarkan asap yang memperindah suasana. Jangan lewatkan untuk mengunjungi objek wisata Toya Bungkah dan juga Trunyan yang terkenal dengan sistem pemakaman yang unik.


- Pantai Dreamland,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Pantai Dreamland di kawasan Ungasan, Pecatu terkenal akan pantainya yang indah dan ombaknya yang menantang. Bagi penggila olahraga surfing, tempat ini merupakan favorit. Jangan lewatkan juga untuk mengunjungi tempat wisata di sekitar tempat ini seperti GWK, Pura Uluwatu, Pantai Nyangnyang dan Pantai Suluban.


- Jalan celuk Karangasem Singaraja,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Dalam perjalanan dari kabupaten Karangasem menuju Buleleng melalui Jalan Celuk, kita dapat menyaksikan keindahan alam berupa pemandangan bebatuan hasil letusan gunung tertinggi di Bali, gunung Agung.Dalam Perjalanan ini akan melalui beberapa objek wisata seperti Amed, Tulamben, Desa Les, Air Sanih dan nikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan.

Pasar Seni Sukawati (Sukawati Art/ Traditional Market)


- Pasar Seni Sukawati,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Dari dulu hingga sekarang, pasar seni Sukawati telah menjadi pilihan favorit tempat belanja bagi wisatawan yang sedang liburan di pulau Bali.



Pura Uluwatu
- Ubud, Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Mau tahu pusat seni di Bali dan tempat dimana bisa menemukan kehidupan orang Bali yang sesungguhnya? Ubud adalah jawabannya. Ubud, yang terletak di kabupaten Gianyar, sejak dulu dikenal sebagai kampung seni.



- Uluwatu,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Uluwatu yang terletak di ujung selatan pulau Bali menampilkan keindahan pura Uluwatu yang berdiri kokoh di ujung tebing menghadap ke samudra hindia
.

- Bedugul,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Kawasan wisata Bedugul menawarkan beberapa object wisata yang bisa dikunjungi diantaranya Kebun Raya Bedugul yang menawarkan wisata alam seperti Treetop
.

- Nusa Dua - Tanjung Benoa ,
Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Kawasan wisata Nusa Dua terkenal akan BTDC (Bali tourism Development Center) dan Tanjung Benoa terkenal sebagai pusat olahraga air di Bali.



Pantai Kuta , Salah Satu Tempat Wisata Menarik Di Bali
Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, Ibu Kota Provinsi Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari Pantai Sanur.
Sunset di Pantai Kuta
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara Ngurah Raiterletak tidak jauh dari Kuta.



Jumat, 27 Juli 2012

Metode Mind Mapping


Metode ini sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
·         Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
·         Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
·         Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
·         Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
·         Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
·         Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.
Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.
1.2 Pembatasan Masalah
Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahanbakupembuatan pangan.
1.3 Perumusan Masalah
Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?
1.4 Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian boraks dan formalin.
Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya.
Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.
1.5 Manfaat
Dapat mengetahui ciri-ciri makanan dengan bahanbakuboraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya.

BAB II
LANDASAN TEORI
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan.
Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks.
-Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
- Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
- Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 40 siswa.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.
3.4 Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan boraks dan formalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.
4.1 Pengetahuan akan Boraks dan Formalin
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan.
Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5 % responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin.
Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.
4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan
Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa jumlah responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan. Adapun jumlah responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut :
Jawaban A : 45%
Jawaban B : 5%
Jawaban C :50%
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut.
Lalu apa sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?
a. Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :
-  Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
- Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
- Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
- Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
b. Boraks
Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
Tanda dan gejala kronis
Nafsu makan menurun
Gangguan pencernaan
Gangguan SSP : bingung dan bodoh
Anemia, rambut rontok dan kanker.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

4.3  Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Borak
        Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.
        Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan MakananIndonesiatahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen. Dan dari pertanyaan nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi tahu dan bakso. Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMA Kanisius percaya bahwa para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya, maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya.
        Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:
a. Mi basah
Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
B. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.
C. Bakso
Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.
D. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.
E. Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.

4.4  Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia
Walaupun penyebaran boraks dan formalin diIndonesiasudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.
Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
Dari data angket yang kami sebarkan ke beberapa responden, terdapat pertanyaan : “Menurut anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? “ Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 4 orang menjawab upaya pemerintah sudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir 19 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.
Dari hasil angket diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.


BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.
Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai boraks dan formalin.
Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks.
Melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.

Kamis, 26 Juli 2012

Fungsi Alat Indera


Fungsi Otak
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Fungsi Otak Kanan; berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.
Sedangkan Fungsi otak kiri; berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Bagian otak ini merupakan pengendali intelligence quotient (IQ). Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.

Fungsi Mata
A. Kavum Orbita
Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah ke depan, dank e dalam.
B. Alis
Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh rambut pendek yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.
C. Kelopak Mata (Palpebra)
Kelopak atau palpebra terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.
D. Otot Mata (Muskulus Okuli)
Gerakan mata dikontrol oleh enam otot okuler yang dipersarafi oleh saraf kranial III, IV, dan VI.
Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari 7 buah otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.
E. Konjungtiva
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa
kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering.
1. Sklera
Pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, jaringan ini pada dan berwarna putihserta bersambung dengan kornea di sebelah anterior dan dura mater nervus optikus di belakang. Beberapa lembar jaringan sclera berjalan melintang bagian anterior nervus optikus disebut lamina cribrosa. Permukaan luar sclera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastic halus apisklera yang mengandung banyak pembuluh darah yang memasok sclera.
2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular.
Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid.
Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh parasimpatis. Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.
3. Retina
Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.
4. LENSA
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan hampir transparan sempurna.di belakang iris lensa digantung oleh zonula yang menghubungkan dengan korpus siliare. Di sebelah anterior terdapat humor aquaeus dan di sebelah posterior terdapat vitreus. Kapsul lensa adalah suatu membrane yang semi permiabel yang akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk. Lensa ditahan di temaptnya oleh ligamentum yang dikenal dengan zonula ( zonula Zinnii ) ke badan siliare. Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya.
5. HUMOR AQUAEUS
Humor aquaeus diproduksi oleh korpus siliare, setelah memasuki kamera posterior humor aquaeus melalui pupil dan masuk ke kamera anterior. Humor aquaeus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Tekanan intraocular ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor aquaeus.
6.VITREUS
Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskuler yang membentuk duapertiga dari volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan yang yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus.

Fungsi Hidung
1.    Rongga Hidung
Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara. Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung. Rongga hidung terdiri atas :
Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara lain :
a. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani tigs proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Penyaringan dilakukan oleh membran mukosa pada rongga hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke Oropharynx. Penghangatan dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung. Dan pelembaban dilakukan oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yang dilapisi oleh mukosa.
b. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
c. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

2.   Faring
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak. Faring
a. Nasopharinx
Ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory
ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah
b. Oropharynx
Merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid. Refleks menelan berawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong masuk ke saluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan
c. Laringopharynx
Merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang, oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.
3.    Laring
Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ). Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid. Laring menghubungkan Laringopharynx dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.
Fungsi Telinga
FUNGSI DR BAGIAN-BAGIAN TELINGA
1. Telinga Luar: Menangkap suara
2. Telinga dalam: Menerima rangsangan bunyi dan mengirimkannya berupa implus ke otak
3. Telinga Tengah: Menjaga tekanan udara agar seimbang
4. Serumen: Melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi
5. Membran Tifani: untuk menangkap getaran
6. Gendang Telinga: Mengantar getaran suara dari udara ke tulang pendengaran
7. Saluran Eustachius: menghubungkan telinga tengah dg bagian telinga belakang
8. Tulang” Pendengaran: meneruskan getaran yg disampaikan gendang telinga
9. Koklea: Berperan dalam penerimaan suara
10. Utrikulus & Sakula: terdapat alat keseimbangan
Urutannya:
Bunyi — Daun Telinga — Saluran Telinga — Gendang Telinga –Tulang Martil — Landasan — Tulang Sanggurdi — Jendela Oval — Rumah Siput — Cairan Limpa — Otak — Mendengar

Minggu, 22 Juli 2012

PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN  BERMASYARAKAT


KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga artikel tentang Penerapan Sosiologi Dalam Kehidupan Bermasyarakat dapat diselesaikan.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan artikel ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam artikel  ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki artikel kami di masa datang. Sehingga semoga artikel berikutnya dan artikel lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan artikel ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya artikel ini kita lebih mengerti keadaan sosial masyarakat di sekitar kita.










Jember, 18 April 2012

Penulis


 A.       PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN  BERMASYARAKAT
Sosiologi merupakan suatu kajian mengenai masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal. Kajian ini dapat memberikan pengetahuan bagi siapapun yang mempelajarinya. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun penerapan ilmu sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan melalui beberapa  macam hal sebagai berikut.
1.      Perencanaan Sosial (Social Planning)
Perencanaan social (Social Planning) hingga saat ini sudah menjadi ciri umum masyarakat yang sedang berkembang atau masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Tujuan dari adanya perencanaan social ini adalah untuk memprediksi dan membatasi keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan material maupun teknologi.
Dalam ilmu sosiologi,perencanaan social haruslah berdasarkan terhadap pengertian mendalam pada berkembangnya kebudayaan dari taraf perkembangan terendah sampai taraf modrn dan kompleks. Adanya pengertian terhadap hubungan antar manusia dengan alam sekitar,hubungan antar kelompok masyarakat, dan pengaruh budaya baru terhadap masyarakat juga perlu diperhatikan.
George A. Lundberg menyatakan bahwa ketidaksanggupan menyelesaikan masalah disebabkan olah beberapa factor,antara lain :
a.      Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan kekuatan untuk membentuk hubungan antarmanusia.
b.      Kepercayaan bahwa masalah dapat selesai hanya dengan mendasaannya pada keinginan untuk memecahkan masalah tanpa adanya penelitian.
Kesulitan memecahkan masalah juga disebabkan adanya kepercayaan umum bahwa hubungan sosial tidak tunduk pada penelitian ilmiah dan masyarakat percaya bahwa pemecahan masalah sudah diketahui hanya tinggal diterapkan. Tentunya kepercayaan tersebut sangatlah keliru, sebab masalah haruslah diteliti agar mengetahui penyebab masalah tersebut dan dapat mengetahui penyelesaian yang tepat untuk masalah tersebut.
Sedangkan Ogburn dan Nimkoff menyebutkan tentang prasyarat perencanaan social yang efektif :
a.      Adanya unsur modern dalam masyarakat yang menyangkut suatu sistem ekonomi yang telah menggunakan uang,urbanisai yang teratur, intelegensia di bidang teknik & ilmu pengetahuan serta adanya sistem administrasi yang baik.
b.      Adanya sistem pengumpulan data dan analisis yang baik.
c.       Terdapat sikap public yang baik terhadap usaha perencanaan social.
d.      Terdapat pemimpin ekonomi dan politik yang pogrsif.

2.      Melakukan Penelitian Sosiologis sebagai Penunjang Pembangunan
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi serta dilakukan secara metodologis, sistematis, serta konsisten. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan suatu kebenaran guna mengetahui apa yang di hadapi dalam kehidupan.
Terdapat beberapa macam penelitian yaitu sabagai berikut :
a.      Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis.
b.      Penelitian yang terpusatkan pada masalah, bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam perkembangan teori.
c.       Penelitian terapan, bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat atu pemerintah.
Pada dasarnya setiap penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, di kenal adanya penelitian ilmu social, ilmu alam, dan ilmu budaya. Dalam penelitian ilmu social terdapat penelitian sosiologis dan penelitian lainnya.
Penelitian sosiologis merupakan proses pengungkapan kebenaran melalui konsep-konsep. Adapun konsep dasar dalam sosiologi meliputi :
a.       Interaksi social                        e. lapisan social
b.      Kelompok social                       f. kekuasaan dan wewenang
c.       Kebudayaan                             g. perubahan sosial
d.      Lembaga social                        h. masalah sosial

Berbagai hasil penelitian sosiologis dapat di manfaatkan oleh ilmi-ilmu social lainnya. Data-data sosiologis yang dapatdigunakan sebagai penunjang proses pembangunan adalah sebagai berikut :
a.      Pola interaksi sosial, pengetahuan tentang pola interaksi social sangat penting artinya dalam penciptaan suasana yang kondusif bagi proses pembangunan.
b.      Kelompok-kelompok social merupakan bagian dari masyarakat.
c.       Kebudayaan yang berintikan nilai-nilai.
d.      Lembaga-lembaga social yang menjadi kesatuan kaidah-kaidah tentang kebutuhan dasar manusia dan kelompok social.
e.      Stratifikasi social untuk mengetahui pihak-pihak yang dapatdi jadikan panutan dalam pembangunan.
Pada tahap pelaksanaan perlu di lakukan identifikasi terhadap kekuatan social yang ada dalam masyarakat. Semua hasil penelitian sosiologis baik pada tahap perencanaan ataupun dalam tahap pelaksanaannya dapat di gunakan sebagai bahan yang akan di nilai pada tahap evaluasi.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara dengan masyarakat yang majemuk dan memiliki begitu banyak suku bangsa dan budaya di dalamnya. Adanya kemajemukan ini merupakan suatu persoalan yang harus di hadapi dalam proses pembangunan. Oleh karena itu pembangunan haus di jalankan sesuai dengan realitas social serta kepentingan nasional.
3. Pengendalian Sosial ( Social Control )
Mungkin anda pernah berpikir tentang bagaimana suatu kelompok membuat anggotanya berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan juga bagaimana suatu perusahaan membuat orang yang terlibat didalamnya bekerja dengan tugas masing-masing sesuai yang ditargetkan. Kajian tentang bagaimana masyarakat mengatur dirinya agar sesuai dengan apa yang diinginkan merupakan objek kajian dan studi pengendalian sosial.
a.      Pengertian Pengendalian Sosial
1.      Bruce J. Cohen
Menurutnya pengendalian sosial adalah metode yang digunakan untuk mendorong seseorang bertindak selaras sesuai apa yang diinginkan masyarakat luas
2.      Joseph S. Roucek
Menurutnya pengendalian sosial adalah segala proses baik yang direncanakan maupun tidak, yang bersifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat supaya mematuhi kaidah sosial yang berlaku
3.      Peter L. Berger
Menurutnya pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang
         Jadi dapat diartikan bahwa pengendalian sosial sebagai pengawasan terhadap tingkah laku anggota masyarakat agar tidak menyimpang dari nilai dan norma sosial. Dengan adanya pengendalian sosial diharapkan dapat mencegah penyimpangan sosial serta mengarahkan agar sesuai dengan nilai dan noram sosial yang berlaku.
b.      Tujuan Pengendalian Sosial
Pengertian pengendalian sosial meliputi segala proses baik yang direncanakan maupun tidak, yang bersifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat supaya mematuhi kaidah sosial yang berlaku.
Tujuan pengendalian sosial adalah :
·         Agar masyarakat mematuhi norma yang berlaku
·         Mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat
·         Bagi yang menyimpang diusahakan kembali mematuhi norma yang berlaku
c.         Ciri-ciri Pengendalian Sosial
·         Suatu cara atau metode tertentu terhadap masyarakat
·         Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terjadi di masyarakat
·         Dapat dilakukan kelompok pada kelompok atau kelopok terhadap individu
·         Dilakukan secara timbal balik
d.        Fungsi Pengendalian Sosial
Fungsi utama pengendalian sosial adalah mewujudkan ketertiban dan ketentraman di masyarakat.
Ada lima fungsi pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat :
1.      Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial
Usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut
a.      Pendidikan
Melalui lembaga pendidikan anak diajarkan untuk meyakini norma sosial, baik itu di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Yang paling penting adalah di rumah karena merupakan lembaga pendidikan pertama yang dikenal anak.
b.      Sugesti sosial
Pengaruh untuk mempertebal keyakinan dengan melalui cerita.
c.       Menonjolakan kelebihan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
2.      Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma
Pemberian imbalan berupa pujian, materi atau penghormatan diharapkan dapat membuat orang tersebut tetap melakukan hal yang baik
3.      Mengembangkan rasa malu
Perasaan  malu akan timbul jika memiliki harga diri dan jika melakukan pelanggaran terhadap norma norma yang berlaku. Celaan akan membuat para pelakunya tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi.
4.      Mengembangkan rasa takut
Rasa takut akan membuat orang tidak melakukan perbuatan yang akan merugikannya sehingga ia berbuat baik sesuai dengan norma yang berlaku. Rasa takut timbul karena adanya ajaran agama yang meyakini adanya hukuman yang akan diterima di akhirat.
5.      Menciptakan sistem hukum
Sistem hukum berisi seperangkat hukum yang disusun negara yang betujuan menciptakan keamanan dalam kehidupan masyarakat.

B.  JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian sosial dibagi menjadi 4 yaitu:
1.      Pengendalian social berdasarkan cara yang digunakan
2.      Sifatnya
3.      Pelaksanaan/prosesnya
4.      Tingkat kekerasan yang digunakan
1.  Pengendalian Social Berdasarkan Cara Yang Digunakan
a.  Melalui Sosialisasi
Setiap anggota masyarakat dikendalikan dengan cara mensosialisasikan mereka sehingga menjalankan peran sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal itu dilakukan melalui penciptaan kebiasaan dan rasa senang. Contoh: mungkain sangat sedikit ada orang yang bangun tidur di pagihari, kemudian mandi, brangkat sekolah atau kerja, dan seterusnya. Namun hal itu akan dilakukan bila diharapkan oleh masyarakat. Itu bias terjadi karna proses sosialisasi yang membuat orang itu menjadi terbiasa dan senang melakukan peran-peran mereka.
Melalui sosialisasi orang menghayati norma-norma, nilai-nilai, dan hal-hal yang tabu dalam masyarakat. Orang yang menghayati suatu nilai secara penuh akan menerapkan nilai tersebut meskipun tidak seorang pun yang melihat. Oleh karena itu, kemungkinan untuk melanggar suatu nilai sangat kecil bagi orang tersebut. Jika hal ini terjadi pada semua anggoya masyarakat maka proses pengendalian social telah berlangsung dan suatu tertib sosiaal akan tercapai.
b.      Melalui tekanan social
Pengendalian social melalui tekanan social adalah pengendalian melalui kelompok social. Semua kelompok manusia bahkan pada mahluk lain selalu memiliki kecendrungan untuk menyesuaikan keinginan kelompoknya.
Pengendalian social melalui tekanan kelompok ini dapat dibagi menjadi 2: melalui kelompok primer dan sekunder. Kelompok primer adalah kelompok kecil yang bersifat akrab dan informal, seperti keluarga, kelompok bermain, dan belajar. Kelompok sekunder adalah kelompok bersifat impersonal,formal, dan berdasarkan kepentingan, seperti perkumpulan olahraga, serikat dagang, dan organisasi pelajar.
Pengendalian dalam kelompok primer terjadi secara informal, spontan, dan tanpa direncanakan. Adanya hubungan intim dan spontan menjadikan kelompok primer sebagai kekuatan pengendalian yang efektif dalam mencegah dan mengatasi prilaku yang menyimpang.
Sedangkan pengendalian melalui kelompok sekunder bersifat lebih formal dan impersonal. Namun beberapa bentuk pengendalian informal masih dijumpai dalam kelompok sekunder. Bentuk-bentuk ejekan, tawa, gossip, dan pengucilan masih ada dalam kelompok sekunder, meskipun pengaruhnya sebagai pengendali lebih rendah daripada peraturan resmi, tata cara yang dibakukan, propaganda, sanksi dan hukum yang formal, pemberian gelar imbalan, dan hadiah.
Kelompok pengendalin yang paling efektip adalah bentuk pengendalian kombinatif. Contoh: seorang pelajar akan lebih mematuhi norma atau nilai yang ada di masy`rakat apabila dia tidak hanya mendapatkan control dari klompok primernya, tetapi juga dari kelompok sekundernya.
c.       Melalui kekuatan
Dengan semakin maju dan kompleknya masyarakat, maka mereka membutuhkan suatu pengendalian social yang lebih kuat karena prilaku warganya akan menjadi semakin sulit untuk dikendalikan. Maka diperlukan adanya pemerintahan formal, peraturan hukum, dan pelaksanaan hukum.
Setiap bentuk pelanggaran akan dikenai sanksi dan hukum yang tegas, kaku, dan formal oleh lembaga atau badan resmi yang dibentuk oleh pemerintah yang sah. Lembaga-lembaga resmi itulah yang akan menjadi alat pengendalian social yang paling kuat.

2.  Pengendalian Sosial Menurut Sifatnya
Pengendalian preventif, dilakukan sebelum terjadi pelanggaran dan bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
Pengendalian represif, dilakukan setelah terjadi pelanggaran dan hendak diusahakan untuk memulihkan keadaan pada situasi seperti semula lagi.

3.      Pengendalian Sosial Berdasarkan Pelaksanaan/Prosesnya
Pengendalian persuasif, terjadi apabila pengedalin sosal tersebut ditekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing.
Pengendalian koersif, terjadi apabila pengedalin sosal tersebut ditekankan pada kekerasan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan atau kekuasaan.

4.      Pengendalian Sosial Berdasarkan Tingkat Kekerasan Yang Digunakan.
Kompulsi adalah pemaksaan terhadap orang supaya taat dan patuh terhadap norma-norma yang berlaku.
Pervasi adalah penanaman norma-norma yang ada beulang-ulang dengan harapan norma-norma dapat masuk kedalam kesadaran seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah sikar.